Skripsi – Kesantunan Berbahasa

December 28, 2008

Welcome

Filed under: Uncategorized — Ida @ 7:04 am

Jika Anda memakai skripsi ini sebagai referensi karya tulis Anda, silakan.

Atau bisa email saya langsung di

idaluth@gmail.com

Dalam penulisan karya tulis Anda, skripsi ini harap disertakan di Daftar Pustaka Anda.

Terima kasih.

December 5, 2008

JUDUL

Filed under: Uncategorized — Ida @ 12:58 am

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI ANTARSANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN SUNAN DRAJAT BANJARANYAR PACIRAN LAMONGAN JAWA TIMUR

SKRIPSI

clip_image0021

Oleh

IDA LUTHFIYATIN

NIM. 120110334


JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

Semester Gasal 2006-2007

ABSTRAK

Filed under: Uncategorized — Ida @ 12:43 am

ABSTRAK

Masyarakat pesantren merupakan komunitas yang menarik untuk diteliti. Pemakaian tuturan bermakna pragmatik imperatif tidak selalu sama antara masyarakat pesantren dengan masyarakat lainnya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah kesantunan imperatif antarsantri putri Pondok Pesantren Sunan Drajat Banjaranyar Paciran Lamongan dimana masalah dibatasi pada bentuk kesantunan pragmatik imperatif, makna dasar pragmatik imperatif, dan strategi kesantunan antarsantri putri dilihat dari tingkat ilmu dan status kelembagaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesantunan imperatif antarsantri putri Pondok Pesantren Sunan Drajat sehingga diharapkan memberi manfaat baik secara praktis maupun teoritis.

Melalui pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif ditemukan bahwa pesantren merupakan komunitas yang unik dimana penerapan norma-norma pesantren maupun budaya Jawa masih terlihat kuat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode simak dan metode cakap. Dalam metode simak digunakan teknik dasar berupa teknik sadap yang diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik simak libat cakap serta teknik catat. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing yang selanjutnya disertai dengan teknik lanjutan cakap semuka. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode padan pragmatis. Kemudian hasil data yang telah dianalisis tersebut disajikan secara informal yaitu dalam bentuk kata-kata biasa.

Dari kajian teoritik diketahui bahwa tingkat ilmu dan status kelembagaan sangat mempengaruhi bentuk tuturan bermakna pragmatik imperatif santri. Dari berbagai makna pragmatik imperatif tersebut juga bisa diketahui makna dasar pragmatik imperatif yang digunakan santri dalam berkomunikasi. Pemakaian tuturan bermakna pragmatik imperatif hampir bisa dipastikan tidak ada dalam tuturan santri terhadap ustadzah maupun pengurus. Hal ini dipengaruhi oleh konteks sosial dan konteks situasi serta perpaduan budaya pesantren dan Jawa, dimana seorang santri jika berkomunikasi dengan orang yang mempunyai status sosial lebih tinggi, mereka menerapkan sikap wedi (takut), isin (malu), dan sungkan. Selain itu dari penelitian ini ditemukan bahwa tuturan yang lebih panjang tidak selalu dinilai lebih santun. Justru dalam komunikasi santri terhadap ustadzah dan pengurus, tuturan yang pendek, singkat, dan tidak banyak bicara dinilai lebih santun.

Blog at WordPress.com.